Senin, 15 April 2013

Nur Puji Lestari

Nur Puji Lestari.
Sebuah nama yang indah,
sebuah nama yang dapat menggugah hati.
Sosokmu yang kini hadir,
membuat langkahku perlahan semakin terang.
Mungkin itu hanya impian
tapi mungkin juga nyata.
Mungkin cuma halusinasiku semata
tapi mungkin itu juga realita.

Nur Puji Lestari.
Parasmu begitu menawan
pesonamu penuh kharisma,
hatimu seputih salju,
jiwamu sebening embun pagi.
Senyummu begitu menawan
tutur katamu terdengar merdu
bagai setetes embun penyejuk kalbu.

Nur Puji Lestari.
Dapatkah aku melukis cinta untukmu?
Mengguratkan sejuta warna
yang bisa membuatmu indah

Dapatkah aku melukis cinta untukmu?
Seperti notasi mimpi kupu-kupu bersayap biru,
terbang bersama menuju negeri pelangi

Dapatkah aku melukis cinta untukmu?

Kepada Binar

Binar,
gadis kecil bermata indah,
gadis kecil yang bening,
gadis kecil yang tak pernah sedikitpun mengeluh dan gundah
melainkan menjalani garisnya dengan tabah.
Hatinya tak pernah menangis,
dan tak pernah menampakkan wajah kesedihannya,
karena baginya itu tak penting.
Hingga dunia tak berani memberi sengatan.

Binar,
di matamu, ada semesta
di senyummu, terbentang samudra.
Kau peri kecil dengan semangat bambu runcing.

Kau menjelma bagai ombak di samudra
untuk mengarungi samudra hidup.

Binar,

kini kau telah pergi,
tak ada lagi kalimat-kalimat indahmu yang menggugah hati.
Tak ada lagi celoteh-celoteh riangmu saat menjajakan donat.
Kau bagaikan malaikat kecil di atas langit,
kepakkan sayapmu
terbanglah bebas manuju semestamu....


Binar,
Aku hormat padamu.


(11/11/2012)
Satrio Nugroho